KASONGAN, BeritaKalteng24.com – Pagi belum benar-benar melek, ketika suara ketukan pintu membangunkan beberapa orang di penginapan sederhana, Kecamatan Katingan Kuala. Satu per satu, mereka keluar kamar masih dengan mata setengah merem. Yang mengetuk? Bukan ajudan, bukan staf protokoler. Tapi malah… Pak Bupati sendiri.
Ya, Pak Saiful, Pejabat Bupati Katingan 2023–2024, ternyata bukan tipe pemimpin yang hanya duduk di belakang meja, sambil menunggu laporan. Saat orang-orang masih tarik selimut, beliau malah sudah bersiap keliling melihat langsung kondisi desa yang katanya jalan rusak, sekolah reot, sinyal susah.
Yang menarik, beliau dan rombongan nggak naik mobil mewah. Mereka naik pickup yang catnya udah pudar dan body-nya bolong-bolong. Duduk berdempetan. Gak ada tuh cerita kepala dinas harus dijemput khusus. Semua sama rata, nggak bawa jabatan, cuma bawa niat.
Tapi jauh sebelum dikenal sebagai bupati, banyak yang tahu Pak Saiful sebagai pecatur kilat ulung. Di Palangka Raya, nama beliau sudah malang melintang di lapak-lapak catur. Dulu sering keliling kota naik motor tua, nyari lawan tanding. Bahkan lawan main lamanya adalah Agustiar Sabran yang sekarang Gubernur Kalteng. Waktu itu, Saiful masih guru biasa di Pangkalanbun. Tapi papan catur mempertemukan mereka, bukan untuk berseteru, tapi malah jadi akrab.
Cinta catur itu gak berhenti di hobi. Beliau pernah jadi Ketua Percasi Kalteng dan berhasil gelar turnamen-turnamen besar. Beberapa Master Nasional lahir dari situ. Kalau kata orang, Pak Saiful bukan cuma jago ngatur bidak di papan, tapi juga tahu cara mengatur langkah dalam hidup.
Satu hal yang konsisten: Beliau selalu hadir untuk masyarakat. Musibah banjir? Datang langsung, basah kuyup. Ada anak-anak kekurangan gizi? Blusukan ke Posyandu bareng istri naik motor. Saat bulan Ramadan atau hari raya agama lain? Beliau datang, bukan formalitas. Bahkan kadang, beliau sendiri yang menyampaikan khutbah Jumat.
Yang lebih unik lagi, nomor handphonenya gak disembunyikan. Siapa aja boleh hubungi. Rumah dan kantor? Katanya, “Silakan bertamu, pintu selalu terbuka.”
Sederhana, tapi gak sederhana. Karena di zaman sekarang, pemimpin seperti itu jarang. Dan lebih jarang lagi yang berani mundur dari status PNS untuk ikut Pilkada dengan modal keberanian dan niat tulus. Tapi itulah Saiful: guru, pecatur, sekaligus pelayan masyarakat sejati. Hingga mengantarkannya terpilih menjadi Bupati Katingan 2025 – 2030. (dn)