JAKARTA, Beritakalteng24.com – Matta Cinema Production, rumah produksi berbasis Yogyakarta, mengumumkan enam rencana produksi film dalam Asian Content and Film Market yang menjadi bagian dari Busan International Film Festival (BIFF) ke-30 di Korea Selatan, 21 September 2025.
CEO sekaligus produser Matta Cinema, Nugroho Dewanto, mengatakan 80 persen proyek ini menyasar penonton Indonesia, namun juga membuka peluang kolaborasi internasional.
“Kami menjajaki kerjasama investasi, distribusi, dan penjualan film dengan perusahaan dari berbagai negara,” ujarnya.
Dengan tema “TRUE STORIES of INDONESIA: From Local Roots to Global Screen”, Matta menggandeng Tempo Media Group melalui anak perusahaannya Pal8 Pictures. Tiga film drama kriminal akan diangkat dari jurnalisme investigasi Tempo, yakni:
-
Pintu Kanjuruhan (tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang) – sutradara Razka Robby Ertanto.
-
Malam Alia (kasus bullying mahasiswa kedokteran di Semarang) – sutradara Pritagita Arianegara.
-
Kampung Harapan (polemik judi online) – sutradara Garin Nugroho.
Selain itu, Matta juga menyiapkan:
-
Rencana Besar Untuk Mati Dengan Tenang (adaptasi novel sayembara, sutradara ismailBASBETH, produksi mulai November 2025).
-
Peristirahatan Terakhir (naskah almarhum Gertjan Zuilhof, sutradara ismailBASBETH, Rp 20 miliar).
-
Perjalanan Rasa (terinspirasi buku resep Mustika Rasa karya Sukarno, sutradara Lasja F. Susatyo).
Produser Pal8 Pictures sekaligus Direktur Tempo Media Group, Wahyu Dhyatmika, menyebut kolaborasi ini bertujuan menghadirkan kisah nyata yang menyentuh untuk mendorong perubahan di Indonesia.
Matta Cinema menegaskan komitmennya menghadirkan film berkualitas dunia dengan akar cerita lokal yang kuat. “Yang membutuhkan film bagus di bioskop bukan hanya remaja, tapi juga penonton anak-anak dan dewasa. Kami fokus pada itu,” kata ismailBASBETH.
Dengan proyek ambisius ini, Matta Cinema bersama Tempo dan mitra internasional ingin memperkuat suara Indonesia di panggung perfilman dunia. (red)