PURUK CAHU, Beritakalteng24.com – Bupati Murung Raya melalui Wakil Bupati Murung Raya (Mura), Rahmanto Muhidin secara resmi membuka kegiatan sosialisasi ketenagalistrikan yang dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN di Aula Desa Batu Bua II, Kecamatan Laung Tuhup, Selasa (3/6/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya percepatan pemerataan akses listrik di seluruh desa yang ada di Kabupaten Murung Raya.
Sosialisasi ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua I DPRD Mura, Dina Maulidah, Manajer PLN ULP Puruk Cahu, Galih Febrian, Kepala Bagian Ekonomi dan SDA Setda Mura Jayadie Y. Dadi, unsur Forkopimcam Kecamatan Laung Tuhup, beberapa kepala desa beserta perangkatnya, serta masyarakat setempat.
Antusiasme warga dalam menyambut kegiatan ini mencerminkan tingginya harapan terhadap peningkatan pelayanan kelistrikan di daerah tersebut.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Mura, Rahmanto Muhidin menyampaikan bahwa program ketenagalistrikan PLN sejalan dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Murung Raya periode 2025–2030 untuk mewujudkan Murung Raya yang lebih maju dan sejahtera.
“Salah satu indikator kesejahteraan adalah ketersediaan listrik. Maka dari itu, kegiatan ini sangat penting dan kami apresiasi seluruh pihak yang turut hadir dan mendukung,” ujar Rahmanto.
Selain membahas soal kelistrikan, Wakil Bupati juga menyampaikan program prioritas daerah seperti kartu Murung Raya Hebat, penanganan stunting, serta menekankan pentingnya pengelolaan APBDes agar tepat sasaran dan menyentuh kebutuhan masyarakat desa. Hal ini menurutnya menjadi bagian dari upaya mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan merata.
Sementara itu, Manajer PLN ULP Puruk Cahu, Galih Febrian, dalam paparannya menjelaskan progres elektrifikasi desa di Murung Raya. Pada tahun 2024, sebanyak 22 desa telah dialiri listrik. Namun, karena efisiensi anggaran, hanya satu desa pada tahun 2025 yang dapat diselesaikan kelistrikanya. Sementara itu, tahun 2026 ditargetkan 20 desa dan pada 2027 sebanyak 27 desa diharapkan sudah menikmati aliran listrik.
Galih juga menyampaikan beberapa kendala dalam pembangunan jaringan listrik, seperti akses jalan yang belum memadai, persoalan perizinan lahan, serta sengketa pohon. Untuk itu, ia mengharapkan dukungan aktif dari pemerintah desa dan masyarakat dalam pengawasan dan pemeliharaan jaringan listrik yang telah dibangun. (dks/red)